Jumat, 10 Februari 2012

TIPS SIAGA BENCANA

                                                                    

Gempa Bumi
Waspada Gempa Bumi

APA ITU GEMPA BUMI
Gempa Bumi adalah getaran di tanah yang disebabkan oleh pergerakan permukaan bumi. Episentrum adalah titik di permukaan bumi, tepat ditas pusat gempa. Hiposentrum    berada jauh dalam tanah ditempat batuan pecah 7 bergeser untuk pertama kali.Gempa Bumi yang kuat dapat menyebabkan kerusakan besar bagi gedung, jembatan dan bangunan lain, termasuk juga korban nyawa.
JENIS GEMPA BUMI
  • GEMPA BUMI VULKANIK
Adalah getaran kuat akibat kegiatan gunung berapi.
  • GEMPA BUMI TEKTONIK
Adalah getaran kuat yang diakibatkan oleh patahan bumi karena pergesekan lempeng samudera atau lempeng bumi.

Kebanyakan gempa bumi berasal dari kerak bumi yang tidak jauh dari bawah tanah. Kadang gempa juga bisa terjadi sangat jauh dibawah permukaan bumi.
Tanda-tanda terjadinya gempa:
  • DI DALAM BANGUNAN
Semua benda yang tergantung bergoyang dan berjatuhan, misalnya : lampu gantung, pigura, jam dinding, lukisan dan lai-lain. Semua benda yang berdiri atau terletak diatas meja bergeser dan berjatuhan, misalnya : TV, radio, jam, alat makan, kompor dll.
  • DI LUAR BANGUNAN
Pohon, tiang listrik dan lampu jalan, jembatan serta gedung bergetar, bahkan jika terjadi getaran sangat kuat akan mengakibatkan tumbang dan roboh. Retakan/rekahan akan terlihat jelas pada permukaan tanah, dinding bangunan, dan jembatan.

SAAT TERJADI GEMPA
BILA BERADA DI DALAM BANGUNAN
  • Bila memungkinkan, segera cari jalan keluar yang aman
  • Bersembunyi dibawah meja, untuk menghindari reruntuhan
  • Hindari berada di dekat lemari, lemari es dan benda-benda yang mungkin bisa rubuh
  • Jangan berlari keluar dengan tergesa-gesa/panic
BILA BERADA DI LUAR BANGUNAN
  • Hindari bangunan tinggi, jembatan, tiang listrik, papan reklame
  • Jangan mendekati pohon-pohon yang tinggi
  • Cari tempat terbuka, atau tanah lapang
SETELAH TERJADI GEMPA
  •  Jangan segera masuk ke bangunan setelah terjadi gempa, karena kemungkinan akan terjadi gempa susulan
  • Segera berikan pertolongan pertama terhadap korban gempa
  • Cari informasi lebih lanjut dari pihak yang berwenang tentang gempa yang terjadi
Gempa Bumi Dapat Diikuti Tsunami Apabila :
  1. Getaran dirasakan sangat kuat.
  2. Menimbulkan kerusakan hebat.
  3. Air laut surut secara drastic dan selang beberapa menit muncul suara gemuruh dari arah laut.

Tsunami
Waspadai Ancaman Tsunami

Tsunami adalah gelombang laut yang sangat besar, yang diakibatkan oleh gempabumi yang sangat kuat dan sumber gempanya berada di dasar laut dengan kedalaman pusat gempa kurang dari 30 km.

Pemicu utama tsunami adalah pergerakan vertikal dari permukaan dasar laut. Karena itu mayoritas tsunami berkaitan dengan gempa bumi disekitar daerah penunjang lempeng. Namun tsunami dapat juga disebabkan oleh longsoran bawah laut, letusan gunung api, bahkan meteor yang jatuh ke bumi

Proses Kejadian Tsunami
•    Gempa bumi membuat dasar laut merekah
•    Akibatnya terjadi gelombang yang sangat besar yang menerpa pantai dan dapat mencapai daratan sejauh 5 km.
•    Air laut masuk mengisi lubang perekah sehingga pantai menjadi surut.
•    Lubang ditengah laut terisi penuh lalu menyemburkan kelebihan air yang ditelannya ke segala arah termasuk pantai.

Terbentuknya tsunami.
Gempa bumi mengguncang dasr laut, selanjutnya akan mengguncang air diatasnya. Inilah gelombang tsunami yang semakin besar ketika mendekati pantai.

Tanda-tanda Tsunami
•    Air laut surut secara tiba-tiba
•    Tercium bau garam yang menyengat
•    Munculnya bih-buih dalam jumlah banyak
•    Terdengar suara gemuruh sangat keras di laut
•    Terlihat gelombang tinggi berwarna hitam tebal memanjang di garis cakrawala

Yang perlu diingat
•    Jangan bermukim terlalu dekat dengan pantai
•    Waspadailah tingkah laku binatang dan ternak. Umumnya mereka akan menunjukan kegelisahan dan tingkah laku diluar kebiasaan menjelang terjadinya tsunami.
Yang harus dilakukan
•    Segera menjauh dari daerah pantai
•    Berlarilah ke tempat yang lebih tinggi, misalnya bukit, atau dataran tinggi lainnya.
•    Berlindung menuju bangunan yang kuat/kokoh
•    Jika memungkinkan, segera pergimenuju tempat evakuasi terdekat

Gunung Api
KENALI GEJALA DAN CARA PENYELAMATAN BAHAYA LETUSAN GUNUNG BERAPI

Mitigasi bencana gunung berapi

Upaya memperkecil jumlah korban jiwa dan kerugian harta benda akibat letusan gunung berapi, tindakan yang perlu dilakukan :
1.    Pemantuan
Aktivitas gunung api dipantau selama 24 jam menggunakan alat pencatat gempa (seismograf). Data harian hasil pemantuan dilaporkan ke kantor Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung dengan menggunakan  radio komunikasi SSB.
Petugas pos pengamatan Gunung Berapi menyampaikan laporan bulanan ke pemda setempat.
2.    Tanggap Darurat

Tindakan yang dilakukan oleh DVMG ketika terjadi peningkatan aktivitas gunung berapi.
Tindakan tersebut antara lain :
-    Mengevaluasi laporan dan data
-    Membentuk Tim Tanggap Darurat
-    Mengirimkan Tim ke lokasi
-    Melakukan pemeriksaan secara terpadu
3.    Pemetaan
Peta kawasan rawan bencana gunung berapi dapat menjelaskan jenis dan sifat bahaya gunung berapi, daerah rawan bencana, arah penyelamatan diri, lokasi pengungsian, dan pos penggulangan bencana
4.    Penyelidikan
Penyelidikan gunung berapi menggunakan metoda Geologi, Geofisika, dan Geokimia.
Hasil penyelidikan ditampilkan dalam bentuk buku, peta dan dokumen lainnya
5.    Sosialisasi
Petugas melakukan sosialisasi kepada pemerintah Daerah serta masyarakat terutama yang tinggal di sekitar gunung berapi.
Bentuk sosialisasi dapat berupa pengiriman informasi kepada Pemda dan penyuluhan langsung kepada masyarakat.

Bahaya Gunung Berapi
1.    Aliran Lava
    Lava adalah magma yang meleler ke permukaan bumi melalui lubang kepundan atau  rekahan, suhunya > 1000° C, dapat merusak segala bentuk infrastruktur.

2.    Aliran PIROKLASTIK / Awan PANAS
Aliran piroklastik/awan panas adalah aliran material vulkanik panas yang terdiri atas batuan berat(padat), ringan (berongga) lava massif dan butiran klastik yang pergerakannya dipengaruhi  gravitasi dan cenderung mengalir melalui lembah dengan kecepatan 10-100 m/detik pada suhu antara 100-1000°C

3.    Jatuhan PIROKLASTIK
Adalah material yang disemburkan ke udara oleh suatu letusan gunung berapi kemudian jatuh kembali ke permukaan bumi, material ringan seperti  abu dapat tertiup angin sampai jauh puluhan bahkann ribuan kilometer.
-    Menimbulkan hujan abu
-    Membahayakan penerbangan
-    Membahayakan saluran pernafasan
-    Dapat merobohkan bangunan

4.    Gas beracun
Adalah gas vulkanik yang dapat mematikan seketika apabila terhirup ke dalam tubuh dalam konsentrasi di atas ambang batas.
Gas tersebut antara lain :
CO2, SO2, Rn, H2S, HCI, HF, H2SO4
Gas tersebut pada umumnya tidak berwarna dan tidak berbau

5.    Longsor GUNUNG BERAPI
-    longsoran pada tubuh gunung berapi yang terjadi bukan/akibat gunung berapi
-    akibat lemahnya ikatan bebatuan pada tubuh gunung berapi
-    akibat dorongan energi letusan yang menyamping

6.    Lahar LETUSAN
    Lahar letusan terjadi pada gunung berapi yang mempunyai danau kawah, terjadi bersamaan
saat letusan, air bercampur material lepas gunung berapi mengalir dalam bentuk banjir lahar

7.    lahar HUJAN
Lahar hujan terjadi akibat endapan material yang diletuskan diangkut oleh hujan menyebkan banjir, lumpur, panas, atau dingin

Persiapan dalam Menghadapi letusan Gunung Berapi
-    mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk mengungsi
-    membuat perencanaan penanganan bencana
-    mempersiapkan pengungsian jika diperlukan
-    Mempersiapkan kebutuhan dasar

Jika terjadi letusan gunung berapi
-    Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar.
-    ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas
-    persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan
-    kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti : baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya
-    jangan memakai lensa kontak
-    pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung
-    saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan

setelah terjadinya letusan gunung berapi
-    jauhi wilayah yang terkena hujan abu
-    bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak atau meruntuhkan atap bangunan
-    Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin motor, rem, persneling hingga pengapian

Persiapan penanganan bencana oleh masyarakat bisa !..

1    Mengurangi kemungkinan
Untuk mengurangi kemungkinan bencana di suatu wilayah, tindakan pencegahan bencana perlu dilakukan oleh pemerintah dan masyarakatnya.

2    Mengurangi Korban
Pada saat bencana terjadi, korban yang timbul umumnya disebabkan oleh kurangnya persiapan. Persiapan yang baik akan bisa membantu masyarakat untuk melakukan tindakan yang tepat guna dan tepat waktu.

3    Mengurangi resiko
Bencana bisa menyebabkan kerusakan dan / atau korban jiwa. Dengan mengetahui cara pencegahannya masyarakat bisa mengurangi resiko ini.

4    Menjalin kerjasama
Penanggulangan bencana hendaknya menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Kerjasama itu sangat penting untuk memperlancar proses penanggulangan bencana.

Banjir
Waspada Bahaya Banjir

Bencana banjir Hampir setiap musim penghujan melanda Indonesi. Berdasarkan nilai kerugian dan frekuensi kejadian bencana banjir terlihat adanya peningkatan yang cukup berarti. Kejadian bencana banjir tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor alam berupa curah hujan diatas normal dan adanya pasang naik air laut.
Disamping itu faktor ulah manusia juga berperan penting seperti penggunaan lahan yang tidak tepat (pemukiman di daerah bantaran sungai dan daerah resapan air) penggundulan hutan, pembuangan sampah, kedalam sungain dsb.

Kenali Penyebab Banjir
•    Curah hujan tinggi
•    Permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut.
•    Terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan pengaliran airkeluar sempit
•    Banyak pemukiman yang dibangun pada dataran sepanjang sungai.
•    Aliran sungai tidak lancar akibat banyaknya sampah serta bagunan din pinggir sungai
•    Kurangnya tutupan lahan di daerah hulu sungai

Mengurangi Dampak Banjir
•    Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.
•    Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini pada bagian sungai yang sering menimbulkan banjir.
•    Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta daerah banjir
•    Tidak membuang sampah kedalam sungai. Mengadakan program pengerukan sungai.
•    Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut.
•    Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan serta mengurangi aktifitas dibagian rawan banjir.

Yang Harus Dilakukan Saat Banjir
•    Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena bencana
•    Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masih memungkinkan untuk disebrangi
•    Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir.
•    Segera mengamankan barang-barang berharga ketempat yang lebih tinggi.
•    Jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana seperti Kantor Kepala Desa, Lurah ataupun Camat

Yang Harus Dilakukan Setelah Banjir
•    Secepatnya membersihkan rumah, dimana lantai pada umumnya tertutup lumpur dan gunakan antiseptik untuk membunuh kuman penyakit.
•    Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare yang sering berjangkit setelah kejadian banjir.

Cegah Banjir dengan
•    Menjaga kebersihan lingkungan
•    Tanam pohon di sepanjang aliran sungai
•    Bersihkan saluran air secara berkala

Tanah Longsor
Waspada Tanah Longsor

Tanah longsor sering terjadi di Indonesia, taerutama pada musim penghuja. Kejadian bencana pada umumnya terjadi di daerah perbukitan sehingga banyak menimpa masyarakat di daerah kaki bukit serta menghancurkan prasarana transportasi seperti jalan, jembatan, dan rel kereta api.

Upaya pencegahan untuk mengurangi dampak bencana tanah longsor :
•    Kenali  daerah tempat tinggal kita sehingga jika terdapat ciri-ciri daerah rawan longsor kita dapat menghindar.
•    Perbaiki tata air dan tata guna lahandaerha lereng.
•    Tanami daerah lereng dengan tanaman yang sistem perakarannya dalam (akar tunggang)
•    Tutup retakan-retakan yang timbul di atas tebing dengan material lempung untuk mencegah air masuk kedalam tanah
•    Selalu waspada pada sat musim hujan terutama pada saat curah hujan yang tinggi dalam waktu lama.
•    Waspada terhadap mata air/rembesan dan kejadian longsor skala kecil di sepanjang lereng.

Situasi saat longsor :
•    Bencana tanah longsor pada umumnya terjadi secara mendadak pada saat atau setelah terjadi hujan.
•    Kejadian longsor pada umumnya terjadi dengan diikuti suara gemuruh, disertai gerakan massa tanah dan/ atau batuan yang meluncur sangat cepat kebawah bukit menyapu apa yang dilewati.

Apa yang dilakukan saat kejadian
Kebanyakan pendudukdi bawah lereng tidak mempunyai kesempatan untuk menghindar pada saat massa tanah sudah mulai meluncur ke bawah
Evakuasi penduduk jika tebing telah menunjukkan gejala akan longsor

Apa yang dilakukan setelah kejadian
Lakukan evakuasi korban yang tertimbun secara hati-hati, karena penggalian pada timbunan dapat memicu terjadinya longsoran baru.
Lakukan evakuasi penduduk yang tinggal di daerah bahaya ke tempat penampungan yang aman.
Ceri sumber-sumber air bersih yang dapat dimanfaatkan untuk daerah penampungan yang aman.
Segera hubungi pihak terkait seperti Kepala Desa/Lurah atau Camat sehingga kejadian bencana dapat ditangani dengan segera secara terkoordinasi

Waspadailah
•    Tumpukan tanah gembur dan lolos air(lempung, lempung pasiran, dan pasir
•    Retakan lengkungan pada lereng atau retakan pada bangunan dan jalan pada saat/setelah turun hujan
•    Lapisan tanah atau batuan yang miring kearah luar lereng. Munculnya rembesan air pada lereng

Jangan dilakukan :
•    Mendirikan bangunan diatas lerengrawan longsor
•    Mencetak kolam atau sawah irigasi di atas dan pada rawan longsor
•    Melakukan penggalian di sekitar kaki lereng yang rawan longsor
•    Menebang pohon sembarangan pada dan di sekitar lereng yang rawan longsor
•    Tinggal dibawah lereng rawan longsor

Yang harus dilakukan
•    Melapor ke aparat desa atau kelurahan setempat
•    Tutup retakan tanah dengan lempung atau material kedap air lainnya
•    Hindari air meresap ke dalam lereng dan atur drainase lereng
  • Buat parit pengatur air hujan yang menjauhi lereng
  • Tancapkan bambu-bambu yang dilubangi kedua ujungnya kedalam lereng
  •  Apabila rembesan/ aliran air bercampur lumpur muncul semakin deras pada lereng, segera tinggalkan lereng

Kebakaran Rumah
AWAS KEBAKARAN !!

Kebakaran merupakan bencana yang lebih banyak disebabkan oleh kelalaian manusia (human error) dengan dampak kerugian harta benda, stagnasi atau terhentinya usaha, terhambatnya perekonomian dan pemerintahan bahkan korban jiwa.
Data menunjukkan kejadian kebakaran yang menimpa bangunan perumahan/pemukiman penduduk pada umumnya terbakar habis karena menggunakan bahan/elemen yang mudah terbakar. Sedangkan pada bangunan gedung dengan rangka beton masih meninggalkan sisa rangka fisik.

Bahaya kebakaran bisa terjadi dan akan terjadi kapan saja, dimana saja. Bahkan di hutan, perumahan, kantor-kantor dan gedung tinggi.

Pengenalan kelas-kelas kebakaran
Kebakaran di indonesia dibagi menjadi tiga kelas, yaitu :

•    Kelas A
Disebakan oleh :
Benda-benda padat, misalnya : kertas, kayu, plastik, keret, busa dan lain-lainnya
Media pemadaman :
Air, pasir, karung goni yang dibasahi, dan alat pemadam kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering

•    Kelas B
Disebabkan oleh :
Cairan yang mudah terbakar, misalnya : bensin, solar, minyak tanah, spirtus, alkohol dan lain-lainnya
Media pemadaman :
Pasir dan alat pemadam kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering.
Dilarang memakain air untuk jenis ini karean berat jenis air lebih tinggi dari berat jenis bahan-bahan di atas.

•    Kelas C
Disebabkan oleh : listrik
Media pemadaman :  alat pemadam kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering. Matikan dulu sumber listrik agar kita aman dalam memadamkan kebakaran

Petunjuk pencegahan bahaya kebakaran
•    PERHATIKAN INSTALASI LISTRIK
Periksa secara berkala instalasi listrik di rumah. Apabila ada kabel rapuh, sambungan atau stop kontak yang aus atau tidak rapat segera ganti dengan yang baru

•    PERIKSA KONDISI DAPUR
Periksa kondisi tungku masak (baik kompor minyak maupun kompor gas, selang, tabung dll). Segera ganti apabila ada komponen yang rapuh atau bocor.

•    TEMPATKAN BAHAN-BAHAN YANG MUDAH TERBAKAR PADA RUANGAN KHUSUS
Bahan-bahan yang mudah terbakar tidak ditempatkan bercampur dengan bahan yang dapat menimbulkan reaksi kebakaran

Hindari !!!
-    Penggunaan peralatan listrik melebihi beban kapasitas meter listrik
-    Pemasangan instalasi listrik dengan terlalu banyak sambungan (dengan isolasi) di rumah. Apabila terkena panas listrik mudah memuai dan mengelupas
-    Pada saat lampu padam, jangan letakkan lilin dekat bahan yang mudah terbakar (kasur, kain, kayu)
-    Hindari peralatan dan bahan yang mudah terbakar dari jangkauan anak-anak

Siapkah kita jika terjadi kebakaran ?
•    Penggunaan lift kebakaran dan tangga kebakaran
 Pada bangunan lebih dari 4 lantai harus disediakan lift dan tangga kebakaran
•    Persiapan reservoir
Reservoir harus selalu terisi air minimal untuk kebutuhan pemadaman selama 45 menit
•    Siapkan jalan keluar darurat

Kekeringan
Kekeringan adalah hubungan antara ketersediaan air yang jauh dibawah kebutuhan air baik untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Kekeringan diklasifikasikan sebagai berikut :
Kekeringan Alamiah
  1. Kekeringan Meteorologis berkaitan dengan tingkat curah hujan di bawah normal dalam satu musim.
  2. Kekeringan Hidrologis berkaitan dengan kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah.
  3. Kekeringan Pertanian berhubungan dengan kekurangan kandungan air di dalam tanah sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah yang luas.
  4. Kekeringan Sosial Ekonomi berkaitan dengan kondisi dimana pasokan komoditi ekonomi kurang dari kebutuhan normal akibat kekeringan meteorologi, hidrologi, dan pertanian
Kekeringan Antropogenik
Kekeringan yang disebabkan karena ketidak-patuhan pada aturan terjadi karena :
  1. Kebutuhan air lebih besar dari pasokan yang direncanakan akibat ketidak-patuhan pengguna terhadap pola tanam/pola penggunaan air.
  2. Kerusakan kawasan tangkapan air, sumber-sumber air akibat perbuatan manusia.
Dari data historis, kekeringan di Indonesia sangat berkaitan dengan fenomena ENSO (El-Nino Southern Oscilation). Pengaruh El-Nino lebih kuat pada musim kemarau dari pada musim hujan. Pengaruh El-Nino pada keragaman hujan memiliki beberapa pola :
  • akhir musim kemarau mundur dari normal
  • awal masuk musim hujan mundur dari normal
  • curah hujan musim kemarau turun tajam dibanding normal
  • deret hari kering semakin panjang, khususnya di daerah Indonesia bagian Timur
Kekeringan akan berdampak pada kesehatan manusia, tanaman serta hewan. Kekeringan menyebabkan pepohonan akan mati dan tanah menjadi gundul yang pada musim hujan menjadi mudah tererosi dan banjir. Dampak dari bahaya kekeringan mengakibatkan bencana berupa hilangnya bahan pangan akibat tanaman pangan dan ternak mati, petani kehilangan mata pencaharian, banyak orang kelaparan dan mati, sehingga berdampak terjadinya urbanisasi.
Gejala Terjadinya Kekeringan
  1. Kekeringan berkaitan dengan menurunnya tingkat curah hujan dibawah normal dalam satu musim. Pengukuran kekeringan Meteorologis merupakan indikasi pertama adanya bencana kekeringan.
  2. Tahap kekeringan selanjutnya adalah terjadinya kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah. Kekeringan ini diukur berdasarkan elevasi muka air sungai, waduk, danau dan air tanah. Kekeringan Hidrologis bukan merupakan indikasi awal adanya kekeringan.
  3. Kekeringan pada lahan pertanian ditandai dengan kekurangan lengas tanah (kandungan air di dalam tanah) sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah yang luas yang menyebabkan tanaman menjadi kering dan mengering.
Strategi Mitigasi dan Upaya Pengurangan Bencana
  1. Penyusunan peraturan pemerintah tentang pengaturan sistem pengiriman data iklim dari daerah ke pusat pengolahan data.
  2. Penyusunan PERDA untuk menetapkan skala prioritas penggunaan air dengan memperhatikan historical right dan azas keadilan.
  3. Pembentukan pokja dan posko kekeringan pada tingkat pusat dan daerah.
  4. Penyediaan anggaran khusus untuk pengembangan/perbaikan jaringan pengamatan iklim pada daerah-daerah rawan kekeringan.
  5. Pengembangan/perbaikan jaringan pengamatan iklim pada daerah-daerah rawan kekeringan
  6. Memberikan sistem reward dan punishment bagi masyarakat yang melakukan upaya konservasi dan rehabilitasi sumber daya air dan hutan/lahan.

Angin Topan

WASPADAI ANCAMAN ANGIN TOPAN
  Angin Topan adalah angin kencang atau bisa juga disebut badai besar yang sangat kuat dengan pusaran angin dengan kecepatan 120 km/jam atau lebih. Angin topan bergerak mengaduk laut dibawahnya dan menyebabkan gelombang besar yang sangat kuat.
Di pusat badai, mata angin ribut yang bertekanan rendah membentuk kubah air yang cukup tinggi. Ketika seluruh badai itu bergerak mendorong gelombang badai yang besar di depannya. Akhirnya gelombang  itu menyebabkan banjir di daratan
Tanda-tanda terjadinya angin ribut
•    Terlihat gumpalan awan gelap, besar dan tinggi
•    Petir dan guruh terlihat dari kejauhan
•    Terdengar suara gemuruh dari kejauhan
Ketika angin topan terbentuk, uap air terangkat dari lautan dan membentuk dinding awan yang tebal. Angin kencang yang berputar disekitar daerah yang tenang, bersih dari awan, dan bertekanan rendah, disebut mata angin topan.
Yang harus dilakukan pada saat terjadi angin ribut
Bila berada di dalam rumah
•    Bawa masuk barang-barang ke dalam rumah, agar tidak terbawa angin
•    Tutup jendelan dan pintu lalu kunci
•    Matikan semua aliran listrik dan peralatan elektronik
•    Cari informasi dari pihak yang berwenang untuk mendapatkan informasi terbaru, dan petunjuk-petunjuk lain
Yang haru dilakukan pada saat terjadi angin ribut
Bila berada di luar rumah
•    Segera masuk ke dalam rumah atau bangunan yang kokoh
•    Jika terasa petir akan menyambar, segera membungkuk, duduk dan peluk lutut ke dada
•    Jangan tiarap di atas tanah
•    Hindari bangunan yang tinggi, tiang listrik, papan reklame, dan sebagainya
Yang harus dilakukan setelah terjadi angin ribut
•    Pastikan tidak ada anggota keluraga yang cedera
•    Bila jatuh korban, segera berikan pertolongan darurat
•    Laporkan segera kepada yang berwenang jika ada kerukasan yang berhubungan dengan listrik, gas, dan kerusakan lainnya
•    Jika dalam perjalanan, teruskan kembali dengan berhati-hati

Wabah Penyakit

WASPADA DEMAM BERDARAH Tanggal : 5-Jun-2010 Sumber : Brosur WASPADA DEMAM BERDARAH CEGAH DENGAN 3M PLUS
Apa itu Demam Berdarah?
Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Demam Berdarah (Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus) dan dapat menyebabkan KEMATIAN.
Di mana Nyamuk Demam Berdarah Berkembang Biak?
Di tempat-tempat penampungan air bersih di dalam rumah maupun di sekitar lingkungan kita, seperti : bak mandi/WC, tempayan, drum, tempat minum burung, vas bunga/pot tanaman air, kaleng bekas, ban bekas, botol, tempurung kelapa, plastik yang dibuang di sembarang tempat, talang air yang rusak dan saluran air hujan yang tidak lancar, pagar atau potongan bambu yang berlubang, dsb.
Apa tanda/gejalanya?
  • Mendadak panas tinggi selama 2 sampai 7 hari.
  • Tampak lemah dan lesu.
  • Timbul bintik-bintik merah pada kulit.
  • Sering terasa nyeri di ulu hati.
  • Kadang-kadang terjadi perdarahan di hidung (mimisan) dan di bawah kulit.
  • Kadang terjadi muntah atau berak darah.
  • Bila sudah parah, penderita gelisah, tangan dan kaki dingin serta berkeringat.  Bila tidak segera ditolong dapat menimbulkan kematian.
Apa yang harus dilakukan?
1. Jika ada gejala tersebut di atas, maka :
  • Beri minum sebanyak mungkin.
  • Kompres agar panasnya turun.
  • Berikan obat penurun panas, misalnya Paracetamol.
  • Segera bawa ke Poliklinik, Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat!
2. Berantas jentik dan hindari gigitan nyamuk Demam Berdarah dengan cara 3M Plus yaitu :
  • Menguras tempat-tempat penampungan air (bak mandi/WC, tempayan, ember , vas bunga , dsb) seminggu sekali.
  • Menutup rapat semua tempat penampungan air seperti ember, gentong dan drum.
  • Mengubur barang-barang bekas yang ada di sekitar atau di luar rumah yang dapat menampung air hujan seperti kaleng bekas, botol, plastik dan tempurung kelapa.
  • Menaburkan bubuk abate atau altosid 2-3 bulan sekali di tempat air yang sulit dikuras atau tempat sulit air.
  • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk.
  • Cegah gigitan nyamuk dengan menggunakan obat nyamuk, memakai obat repelant, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi dsb.
  Oleh : Pusdatin & humas TANGGAP FLU BURUNG DAN WASPADA FLU BABI Tanggal : 8-Jun-2010 Sumber : Buku TANGGAP FLU BURUNG!!!,
Mari proaktif membantu Pemerintah menjalankan ";;;;;;;;TANGGAP";;;;;;;; FLU BURUNG serta WASPADA terhadap FLU BABI dengan melakukan langkah-langkah berikut ini
Flu Burung:
  1. Jangan sentuh unggas yang sakit atau mati. Jika terlanjur, cepat-cepat cuci tangan pakai sabun dan laporkan ke kepala desa.
  2. Cuci tangan dan juga peralatan masak anda dengan menggunakan sabun, sebelum makan atau memasak. Masak ayam dan telur ayam sampai matang.
  3. Pisahkan unggas dari manusia dan pisahkan unggas baru dari unggas lama selama dua minggu.
  4. Periksakan ke puskesmas jika mengalami gejala flu dan demam setelah berdekatan dengan unggas.
  5. Bagi yang beresiko tinggi (pemotong/penjual/pembeli unggas, pemelihara unggas, petugas laboratorium/tenaga medis yang menangani pasien flu burung, pekerja peternakan, dsb) :
  • Agar selalu memakai pakaian pelindung, termasuk masker, jas laboratorium, sarung tangan dan kaca mata (goggles) pada saat bekerja.
  • Setelah selesai, lepaskan semua pelindung kemudian cuci tangan dengan sabun/desinfektan dan air.
  • Cucilah tangan dengan air dan sabun tiap kali sesudah bersentuhan dengan unggas.
Flu Babi:
Virus Influenza A H1N1 atau yang dikenal dengan Flu Babi ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita. Saat ini sebagian besar kasus adalah ringan dan dapat sembuh dengan baik.
Masyarakat haruslah senantiasa mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, dan mengeringkan dengan tisue atau lap bersih. Melaksanakan etika batuk dan bersin yang benar. Apabila sakit dengan gejala Influenza supaya mengenakan masker dan tidak berdekatan dengan anggota keluarga yang lain dan segera menghubungi petugas kesehatan. Menghindari bepergian apabila sakit dan berhati-hati bila berkunjung ke luar negeri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar