Minggu, 15 April 2012

Inilah Lagu Iwan Fals yang Lenyap di Pasaran Dicekal Orba

Sudah sejak awal kariernya Iwan Fals banyak membuat lagu yang bertema kritik sosial. Baik kritikan kepada pemerintah mau pun tingkah masyarakat yang miring. Lewat lagu-lagunya, Iwan ‘memotret’ suasana kehidupan sosial di Indonesia, dari akhir tahun 1970-an hingga sekarang. Serta kehidupan dunia pada umumnya, dan bahkan kehidupannya sendiri.  
Ada beberapa lagu yang ‘berani’, dan bisa dikategorikan terlalu keras pada masa Orde Baru yang repressif terhadap kritik. Sehingga perusahaan rekaman enggan, atau lebih tepatnya tidak berani memasukkan lagu-lagu itu dalam album untuk dijual bebas. Kalau pun terlanjur masuk pasar, ada yang terpaksa ditarik kembali karena dicekal penguasa.
Rekaman lagu-lagu yang tidak dipasarkan tersebut kemudian sempat diputar di sebuah stasiun radio yang sekarang sudah tidak mengudara lagi. Iwan Fals juga pernah menyanyikan lagu-lagu tersebut di panggung konser musik, yang mengakibatkan dia berulang kali harus berurusan dengan pihak keamanan, dengan alasan lirik lagu yang dinyanyikan dapat mengganggu stabilitas negara.
Bukan itu saja, selama Orde Baru, banyak juga jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan oleh aparat pemerintah, karena lirik-lirik lagunya dianggap dapat ‘memancing kerusuhan’. Itulah alasan resmi untuk kritikan Iwan yang bisa membuat merah telinga pejabat yang berkuasa.
Beberapa konser musiknya pada tahun 1980-an juga sempat disabotase dengan cara memadamkan aliran listrik. Dan pernah juga dibubarkan secara paksa hanya karena Iwan Fals membawakan lirik lagu yang menyindir penguasa saat itu.
Pada bulan April tahun 1984 Iwan Fals harus berurusan dengan aparat keamanan dan sempat ditahan dan diinterogasi selama 2 minggu, gara-gara menyanyikan lirik lagu Demokrasi Nasi dan Pola Sederhana juga Mbak Tini pada sebuah konser di Pekanbaru.
Sejak kejadian itu, Iwan Fals dan keluarganya sering mendapatkan teror. Hanya segelintir fans fanatik Iwan Fals yang masih menyimpan rekaman lagu-lagu ini, dan sekarang menjadi koleksi yang sangat langka dan berharga. Ada lebih dari 30 lagu dari kurun waktu antara 1978 – 2008, setahun sebelum jatuhnya Orba.
Inilah nomor-nomor lawas milik Iwan Fals yang tidak beredar dipasaran:
Demokrasi Nasi (1978), Semar Mendem (1978), Pola Sederhana (Anak Cendana) (1978), Mbak Tini (1978), Siti Sang Bidadari (1978), Kisah Sapi Malam (1978), Mince Makelar (1978), Luka Lama (1984), Anissa (1986), Biarkan Indonesia Tanpa Koran (1986), Oh Indonesia (1992), Imelda Mardun (1992), Maumere (1993), Joned (1993), Mesin Mesin Pembunuh (1994), Suara Dari Jalanan (1996), Demokrasi Otoriter (1996), Pemandangan (1996), Jambore Wisata (1996), Aku Tak Punya Apa-Apa (1997), Cerita Lama Tiananmen (1998), Serdadu dan Kutil (1998), 15 Juta (1998), Mencari Kata Kata (1998)
Malam Sunyi (1999), Sketsa Setan Yang Bisu (2000), Indonesiaku (2001), Kemarau (2003), Lagu Sedih (2003), Kembali Ke Masa Lalu (2003), Harapan Tak Boleh Mati (2004), Saat Minggu Masih Pagi (2004), Repot Nasi / Sami Mawon (2005), Hari Raya Bumi (2007) dan Berita Cuaca (2008).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar